Sehari-hari Minah pergi ke sungai mencuci baju, suatu hari ketika
baru saja memulai mencuci, dilihatnya seekor ikan terjepit di antara
bebatuan dan menggelepar-gelepar. Begitu melihat, Minah menghampirinya,
dan si ikan berkata, “Kalau kamu menolongku, aku akan mengabulkan tiga
permintaanmu. Tapi ingat, apa yang kamu minta membuat suamimu
mendapatkan sepuluh kali lipat dari apa yang kamu minta.”
Minah pun menolong ikan tersebut dan minta supaya wajahnya diubah
menjadi cantik. “Tapi ingat …suamimu akan menjadi paling tampan di
dunia,” kata ikan mengingatkan.
“Nggak masalah,” jawab Minah. Abrakadabra? jadilah Minah wanita yang amat cantik, begitu juga suaminya menjadi amat-sangat tampan.
“Nggak masalah,” jawab Minah. Abrakadabra? jadilah Minah wanita yang amat cantik, begitu juga suaminya menjadi amat-sangat tampan.
Permintaan kedua, Minah ingin menjadi kaya, “Ingat, suamimu akan sepuluh kali lebih kaya, apa kamu tidak takut” kata ikan.
“Ah, nggak apa-apa. Miliknya kan milikku juga,” jawab Minah. ‘Abrakadabra?’ jadilah Minah orang yang kaya. Begitu juga suaminnya 10 kali lipat kekayaannya dari Minah.
“Ah, nggak apa-apa. Miliknya kan milikku juga,” jawab Minah. ‘Abrakadabra?’ jadilah Minah orang yang kaya. Begitu juga suaminnya 10 kali lipat kekayaannya dari Minah.
“Lalu permintaanmu yang ketiga apa?,” tanya ikan.
“Aku ingin mendapatkan serangan jantung ringan-ringan saja”.
“Abrakadabra……….???
“Aku ingin mendapatkan serangan jantung ringan-ringan saja”.
“Abrakadabra……….???
——————————————————
Suatu hari sebuah kelas berfoto bersama. Setelah foto jadi, Bu Guru
membujuk anak-anak untuk membeli, tiap orang satu foto. Bu Guru berkata
kepada murid-muridnya, “Kalian seharusnya membeli foto ini, mumpung
semua teman kalian di sini lengkap terkumpul. Foto ini akan memberikan
kenangan yang manis. Suatu hari nanti ketika kalian sudah besar-besar
dan melihat foto ini, saya yakin kalian pasti akan senang.”
Tak seorangpun berkata-kata, lalu Bu Guru melanjutkan, “Coba
bayangkan, nanti kalian akan melihat foto ini dan berkata, `Oh ini si
Tina, sekarang jadi dokter. Ini Totok, sekarang jadi pejabat, ini Tari
yang sekarang jadi artis, ini…” Seorang murid lelaki bandel di belakang
menyela, “Yang ini Bu Guru, sekarang sudah meninggal..”
——————————————————
Seorang pendeta mendatangi barbershop, setelah memotong rambutnya
dia bertanya, “Berapa yang harus saya bayar?”, Tukang cukur menjawab
“Oh tidak perlu pak, saya senang melayani orang yang telah bersedia
melayani Tuhan”. Esoknya dia mendapatkan kiriman 12 buku-buku agama
dari pendeta tersebut sebagai ucapan terima kasih
Keesokan harinya Seorang polisi mendatangi barbershop, setelah
memotong rambutnya dia bertanya, “Berapa yang harus saya bayar?”,
Tukang cukur menjawab “Oh tidak perlu pak, saya senang melayani orang
yang telah bersedia melayani masyarakat”. Esoknya dia mendapatkan
kiriman 12 kue donat dari polisi tersebut sebagai ucapan terima kasih.
Keesokan harinya Seorang angggota DPR mendatangi barbershop, setelah
memotong rambutnya dia bertanya, “Berapa yang harus saya bayar?”,
Tukang cukur menjawab “Oh tidak perlu pak, saya senang melayani orang
yang telah bersedia melayani negara ini”. Esoknya dia melihat 12
anggota DPR lain antri di depan Barbershop nya.
——————————————————
Istri menyambut suaminya pulang kantor, dengan senyum mesra.
Istri : “Mas aku terlambat satu bulan, kita akan punya bayi. Tapi berhubung tadi aku baru test ke dokter, jangan kasih tau siapapun ya, entar malu kalau nggak jadi”.
Istri : “Mas aku terlambat satu bulan, kita akan punya bayi. Tapi berhubung tadi aku baru test ke dokter, jangan kasih tau siapapun ya, entar malu kalau nggak jadi”.
Besok paginya ada tukang tagih listrik mengetok pintu. Setelah dibukakan si Tukang Listrik bilang ke Istri……
Tukang Listrik : “Bu, anda terlambat satu bulan”
Istri : “Hah dari mana anda tau ?”
Tukang Listrik : “Ini ada di catatan kami…”
Istri : “Haaah… masa sampai ada di catatanmu?”
Tukang Listrik : “Bu, anda terlambat satu bulan”
Istri : “Hah dari mana anda tau ?”
Tukang Listrik : “Ini ada di catatan kami…”
Istri : “Haaah… masa sampai ada di catatanmu?”
Besok paginya si Suami pergi ke kantor pembayaran listrik dengan marahnya.
Suami : “Bagaimana ini, kok anda bisa tau istri saya terlambat satu bulan?”
Tukang Listrik : “Sabar, sabar pak… Kalau anda ingin catatan itu dihapus anda tinggal bayar saja kepada kami…”.
Suami : “Bagaimana ini, kok anda bisa tau istri saya terlambat satu bulan?”
Tukang Listrik : “Sabar, sabar pak… Kalau anda ingin catatan itu dihapus anda tinggal bayar saja kepada kami…”.
(Wah… pemerasan nih !) pikirnya.
Suami : “Lalu kalau saya nekat nggak mau bayar?”
Tukang Listrik : “Punya anda akan saya putus…!!!”
Suami’ : “Wah… kalau punya saya diputus, istri saya dirumah pakai apa?”
Tukang Listrik : “Yaaa… istri anda kan bisa pakai lilin !
Suami : “Lalu kalau saya nekat nggak mau bayar?”
Tukang Listrik : “Punya anda akan saya putus…!!!”
Suami’ : “Wah… kalau punya saya diputus, istri saya dirumah pakai apa?”
Tukang Listrik : “Yaaa… istri anda kan bisa pakai lilin !
——————————————————
Tiga orang perempuan sedang dalam perjalanan naik pesawat terbang.
Setengah jam setelah mengudara, pilot mengumumkan adanya gangguan dan
para penumpang diminta untuk mempersiapkan diri karena pesawat akan
mendarat darurat.
Perempuan pertama segera memakai semua perhiasannya, mulai dari
kalung, gelang, cincin dan giwang.Dengan pandangan tak mengerti kedua
perempuan yang lainnya bertanya apa maksud dari tindakannya tersebut.
“Dengan memakai semua perhiasan ini semua orang akan tahu kalau aku
kaya. Jadi mereka akan menolongku lebih dulu,” jawabnya.
Perempuan kedua segera membuka blus dan branya. Ketika yang lain
bertanya,ia menjawab, “Ketika regu penolong datang, mereka akan
langsung melihat betapa seksinya dadaku dan aku akan ditolong lebih
dulu.”
Perempuan ketiga yang kebetulan berkulit sangat hitam melepaskan
celana luar dan dalamnya. Kemudian ia berkata, “Biasanya sih
orang-orang akan mencari kotak hitam lebih dulu.”
——————————————————
Seorang kakek tua berusia 85 tahun pergi mengunjungi dokter kelamin
untuk memeriksa kandungan spermanya. Sang dokter mengambil sebuah
toples kecil dan berkata, “Bawa toples kecil ini pulang, dan bawa
kembali esok hari dengan contoh sperma Anda didalamnya.”
Keesokannya kakek tua tersebut datang kembali ke klinik dan
memberikan toples kecil itu kepada sang dokter. Akan tetapi toples
kecil itu masih kosong seperti kemarin, bersih dan tidak ada sedikit
sperma pun didalamnya. Sang dokter bertanya mengapa toples itu masih
kosong, dan sang kakek tua menjawab;
“Begini dok, saya sudah coba dengan tangan kanan saya, tapi tidak bisa. Saya coba dengan tangan kiri saya, tetap tidak bisa.”
“Lalu saya minta bantuan isteri saya. Ia gunakan tangan kanannya, tidak bisa. Ia gunakan tangan
kirinya, tetap tidak bisa.” “Istri saya mencoba dengan mulut, tapi masih tidak bisa juga.
Kami akhirnya memanggil Arlin gadis tetangga sebelah. Ia mencoba dengan tangan kanan, tapi tidak
bisa. Ia mencoba dengan tangan kiri, tetap tidak bisa.
Ia mencoba dengan kedua tangannya, masih tidak bisa juga. Dicoba diapit dengan ketiak Arlin masih tidak bisa juga.
“Lalu saya minta bantuan isteri saya. Ia gunakan tangan kanannya, tidak bisa. Ia gunakan tangan
kirinya, tetap tidak bisa.” “Istri saya mencoba dengan mulut, tapi masih tidak bisa juga.
Kami akhirnya memanggil Arlin gadis tetangga sebelah. Ia mencoba dengan tangan kanan, tapi tidak
bisa. Ia mencoba dengan tangan kiri, tetap tidak bisa.
Ia mencoba dengan kedua tangannya, masih tidak bisa juga. Dicoba diapit dengan ketiak Arlin masih tidak bisa juga.
Bahkan Arlin sudah mencoba dengan menjepit diantara kedua pahanya, tetapi tidak bisa juga.” Ungkap kakek tua.
“Bapak sampai minta bantuan gadis tetangga sebelah???” Tanya sang dokter sambil takjub.
“Iya, dan sampai sekarang saya, istri saya dan Arlin tetap tidak bisa membuka tutup toples ini.” Jelas kakek tua.
“Bapak sampai minta bantuan gadis tetangga sebelah???” Tanya sang dokter sambil takjub.
“Iya, dan sampai sekarang saya, istri saya dan Arlin tetap tidak bisa membuka tutup toples ini.” Jelas kakek tua.
——————————————————
Tolong saya Dok”, kata Budi yang perwira militer pada dokter.
“Apa yang bisa saya bantu?”, tanya dokter.
“Apa yang bisa saya bantu?”, tanya dokter.
“Beberapa hari yang lalu waktu saya pulang dari kantor, saya
menangkap basah istri saya sedang berselingkuh dengan lelaki lain. Lalu
saya ambil pistol saya dan saya acungkan pada istri saya.
Lelaki selingkuhannya berkata bahwa percuma saya membunuh istri saya karena saya akan masuk penjara dan tidak pernah lagi bisa bersama istri saya. Saya luluh, lalu ia mengajak minum kopi”.
Lelaki selingkuhannya berkata bahwa percuma saya membunuh istri saya karena saya akan masuk penjara dan tidak pernah lagi bisa bersama istri saya. Saya luluh, lalu ia mengajak minum kopi”.
“Lalu apa masalahnya?” , tanya dokter.
“Dua hari kemudian istri saya melakukan hal yang sama dengan lelaki yang sama. Saya todongkan pistol ke arah lelaki selingkuhan istri saya, tapi sekali lagi ia membujuk bahwa kalaupun ia mati, istrinya akan berselingkuh lagi dengan lelaki lainnya. Saya luluh dan ia mengajak saya minum kopi”.
“Dua hari kemudian istri saya melakukan hal yang sama dengan lelaki yang sama. Saya todongkan pistol ke arah lelaki selingkuhan istri saya, tapi sekali lagi ia membujuk bahwa kalaupun ia mati, istrinya akan berselingkuh lagi dengan lelaki lainnya. Saya luluh dan ia mengajak saya minum kopi”.
“Jadi apa hubungannya dengan kedatanganmu ke sini?”, tanya dokter.
“Tadi saya memergoki istri saya melakukan hal yang sama lagi. Di depan mereka, saya todongkan pistol ke mulut saya, lalu lelaki itu berkata bahwa kalau saya mati akan rugi karena justru memberi peluang seluas-luasnya kepada kami untuk selalu bersama-sama. Saya luluh dan iapun mengajak saya minum kopi”.
“Tadi saya memergoki istri saya melakukan hal yang sama lagi. Di depan mereka, saya todongkan pistol ke mulut saya, lalu lelaki itu berkata bahwa kalau saya mati akan rugi karena justru memberi peluang seluas-luasnya kepada kami untuk selalu bersama-sama. Saya luluh dan iapun mengajak saya minum kopi”.
“Langsung ke pokok persoalan aja deh”, kata dokter tak sabar.
“Kopi itu bisa merusak kesehatan saya nggak Dok?”
“Kopi itu bisa merusak kesehatan saya nggak Dok?”
——————————————————
Tidak ada komentar:
Posting Komentar